Kebaya dikenal sebagai warisan budaya yang menggambarkan identitas wanita Indonesia. Dulu, busana kebaya mungkin masih identik dengan masyarakat suku Jawa. Namun, seiring berjalannya waktu, kebaya telah menjelma menjadi pakaian nasional yang sangat umum dikenakan oleh wanita Indonesia, khususnya untuk berbagai acara formal. Tak hanya memiliki desain yang istimewa, nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya juga menjadi daya tarik tersendiri. Inilah mengapa hingga kini busana kebaya masih menjadi primadona bagi sebagian besar calon pengantin, terutama bagi mereka yang mengimpikan sentuhan tradisional di hari bahagianya.
Proses pembuatan kebaya umumnya memakan waktu yang tidak sedikit. Apalagi, bila vendor desainer pernikahan Anda memang termasuk ke dalam jajaran perancang busana yang cukup diperhitungkan. Tentunya, ada banyak sekali tahapan yang perlu dilakukan sebelum akhirnya dapat terselesaikan dengan sempurna. Vera Anggraini, selaku desainer kondang dari verakebaya, menuturkan kiat mewujudkan kebaya pengantin impian untuk calon pengantin kepada Bridestory. Untuk lebih jelasnya, mari simak panduan berikut ini.
- Bawalah Informasi Detail mengenai Tanggal dan Konsep Pernikahan Anda
Sebelum memutuskan untuk menghubungi vendor busana pengantin, ada baiknya Anda telah mengantongi detail informasi terkait hari besar Anda di masa mendatang, mulai dari tanggal, lokasi, jenis acara, hingga konsep yang ingin diterapkan. Hal ini diperlukan untuk menjadi bahan acuan bagi perancang busana dalam melakukan proses pembuatan kebaya. "Pertama-tama, calon pengantin harus tahu kapan acara mereka akan dihelat, supaya prediksi kita bisa lebih tepat. Kedua, konsep acaranya itu bagaimana? Apakah itu acara lamaran, akad nikah, atau resepsi? Seluruh konsep itu diperlukan guna memudahkan desainer dalam mendukung keinginan mereka," terang Vera. - Pastikan Anda telah Memiliki Gambaran tentang Desain yang Diinginkan
Umumnya, calon pengantin telah mengetahui konsep kebaya seperti apa yang menjadi impian mereka. Namun, tidak sedikit pula yang masih membutuhkan bantuan dari ide-ide brilian para desainer. Tentu saja hal ini tidak perlu menjadi kekhawatiran. Sebab, Anda akan dengan mudah menemukan solusinya ketika telah berada di tangan yang tepat. "Biasanya aku lihat keadaan fisiknya calon pengantin dulu. Lalu, aku akan tanya lagi kepada mereka, inginnya seperti apa. Pasti mereka punya angan-angan 'saya ingin tampil seperti ini'. Nah, dari situ akan kita arahkan menuju pemilihan bahan, warna, hingga detail apa saja yang akan dikenakan nanti. Selain itu, kita juga perlu untuk menonjolkan karakteristik calon pengantin melalui desain tersebut," tutur Vera. - Sesuaikan Warna Kebaya dengan Tema Acara
Perlu diketahui, beberapa prosesi pernikahan telah memiliki palet warna yang identik dengan acara. Misalnya, untuk prosesi sakral seperti akad nikah, kombinasi warna yang digunakan umumnya cenderung lebih soft. Warna-warna pastel ini diterapkan semata-mata tidak hanya untuk menyesuaikan dengan ambience acara saja, tetapi juga agar dapat digunakan kembali di kemudian hari. "Kalau dari sisi ekonomisnya, kebaya itu tidak harus sekali pakai. Jadi kalau badan masih bagus dan tidak berubah, bisa digunakan lagi untuk occasion lainnya. Pemilihan warna itu kembali ke selera," jelas Vera. Ia juga menambahkan bahwa konsep dekorasi bukanlah menjadi parameter dalam menentukan palet warna kebaya. "Konsep dekorasi itu jangan sampai dijadikan patokan untuk menentukan warna kebaya, justru kebaya lah yang harus menjadi center point bagi mempelai wanita." - Cobalah untuk Terbuka dengan Desainer Anda
Kami menyarankan agar calon pengantin dapat lebih terbuka dengan perancang busana tentang konsep kebaya yang diinginkan. Kuncinya adalah jangan pernah ragu untuk mengajukan permohonan khusus mengenai detail-detail tertentu demi mewujudkan kebaya impian Anda. Para perancang handal tentu saja mengantongi berbagai ide cemerlang yang dapat dituangkan di hadapan Anda, namun mereka juga perlu untuk mendengar perspektif yang berbeda dari calon klien. "Kita biasanya ngobrol dulu, jadi tidak langsung membicarakan urusan baju. Biasanya, kita bercerita tentang konsep dan warna favorit calon pengantin. Kita lakukan diskusi santai supaya mereka juga bisa lebih terbuka untuk menceritakan keinginan mereka," Vera berujar. - Pertimbangkan Pakem yang Ada Sesuai dengan Adat Tertentu
Apa pun elemen adat yang ingin Anda terapkan ke dalam busana pernikahan Anda, hendaknya tetaplah berpegang teguh terhadap pakem yang sudah ditetapkan agar tidak mengurangi kesakralan dari adat itu sendiri. "Misalkan, maunya pakai suntiang Minang atau Palembang, itu kan identik dengan baju yang tertutup. Kalau bisa pakailah yang bagaian lehernya tidak terlalu rendah. Lalu, material yang diaplikasikan juga harus fleksibel supaya bisa diatur kepadatan motif atau detailnya," sarannya lugas. "Jadi, sebisa mungkin kita sedikit mengikuti pakem. Walaupun nantinya akan modifikasi dengan desain-desain tertentu sehingga tetap terlihat cantik." - Lakukan Diskusi dengan Keluarga Mengenai Desain Kebaya
Terkadang, banyak dari calon pengantin yang mengalami perbedaan pendapat dengan keluarga mengenai konsep kebaya pengantin. Tak ayal, hal ini pun menimbulkan sedikit pergesekan antara anak dan orang tua di tengah persiapan pernikahan. Untuk mencegah perselisihan yang tidak diinginkan, tak ada salahnya untuk mengajak orang tua berkonsultasi dengan perancang busana. "Kita akan cari jalan tengahnya pada sesi konsultasi. Memang, ini acara ini adalah milik sang calon mempelai, tetapi di sini juga ada orang tua yang juga akan ikut happy. Tentunya, kita akan akomodir maunya orang tua dan anak itu seperti apa. Nanti agar adil kita bagi sesuai acaranya. Jadi, saling sharing bareng-bareng. Namun, pastinya calon pengantin tetap kita prioritaskan." - Hindari Melakukan Pemesanan Kebaya di Waktu yang Mendadak
Sebisa mungkin, lakukan pemesanan jauh-jauh hari atau maksimal 3 bulan sebelum acara, mengingat proses pembuatan kebaya membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Ada banyak sekali tahapan yang perlu dilakukan sebelum akhirnya dapat terselesaikan dengan sempurna. "Di Vera sendiri paling maksimal itu 3 bulan sebelum acara, tetapi akan lebih baik lagi bila dipesan jauh lebih awal. Karena ada beberapa proses yang perlu melewati tahap-tahap tertentu, mulai dari gunting ke tukang jahit, aplikasi, cantum, hingga mote. Baru setelahnya dilakukan fitting dan pengkristalan." pungkasnya. Ia juga menuturkan bahwa kondisi pandemi sangat berpengaruh besar terhadap lama atau tidaknya proses perancangan kebaya. "Apalagi saat ini banyak calon pengantin yang booking di waktu yang bersamaan. Jadi kita atur waktunya supaya bisa mendapatkan hasil yang terbaik." - Beri Tahu Perancang Busana bila Anda Ingin Melaksanakan Program Diet
Sudah menjadi rahasia umum bila sebagian besar calon pengantin wanita memilih untuk melaksanakan program diet beberapa bulan sebelum hari pernikahannya tiba. Alasannya adalah agar kebaya yang dikenakan dapat membalut tubuh mereka dengan sempurna. Jika Anda termasuk ke dalam salah satunya, jangan lupa untuk menginformasikan hal ini kepada desainer Anda tepat pada saat hari pertama kunjungan. Vera juga menyatakan keterbukaannya terhadap calon pengantin yang berencana melakukan program penurunan berat badan. "Kalau waktunya masih panjang, aku biasanya akan kasih spare waktu program diet mereka itu 1-2 bulan. Jadi saat kunjungan pertama, aku tetap akan ukur dia dulu. Nanti begitu dua bulan kemudian dia datang lagi, tetapi ukuran tubuhnya masih tidak bergerak, aku tetap ukur lagi dan proses kebayanya dengan mencicil beberapa material," pungkasnya. Sementara itu, bila berat badan calon mempelai mengalami perubahan, Vera berharap agar kabar tersebut dapat disampaikan kepada desainer secepat mungkin untuk menghindari adanya pembongkaran di bagian-bagian tertentu.
Sebelum memutuskan untuk menggunakan jasa dari seorang perancang busana, pastikan karakteristik dari desainer yang dipilih telah sesuai dengan preferensi yang Anda cari. Karena setiap desainer umumnya memiliki ciri khas tertentu dari masing-masing karya yang dibuatnya. Simak lebih lanjut percakapan kami dengan Vera Kebaya di Bridestory Unveiled the Podcast!
Kebaya dikenal sebagai warisan budaya yang menggambarkan identitas wanita Indonesia. Dulu, busana kebaya mungkin masih identik dengan masyarakat suku Jawa. Namun, seiring berjalannya waktu, kebaya telah menjelma menjadi pakaian nasional yang sangat umum dikenakan oleh wanita Indonesia, khususnya untuk berbagai acara formal. Tak hanya memiliki desain yang istimewa, nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya juga menjadi daya tarik tersendiri. Inilah mengapa hingga kini busana kebaya masih menjadi primadona bagi sebagian besar calon pengantin, terutama bagi mereka yang mengimpikan sentuhan tradisional di hari bahagianya.
Proses pembuatan kebaya umumnya memakan waktu yang tidak sedikit. Apalagi, bila vendor desainer pernikahan Anda memang termasuk ke dalam jajaran perancang busana yang cukup diperhitungkan. Tentunya, ada banyak sekali tahapan yang perlu dilakukan sebelum akhirnya dapat terselesaikan dengan sempurna. Vera Anggraini, selaku desainer kondang dari verakebaya, menuturkan kiat mewujudkan kebaya pengantin impian untuk calon pengantin kepada Bridestory. Untuk lebih jelasnya, mari simak panduan berikut ini.
- Bawalah Informasi Detail mengenai Tanggal dan Konsep Pernikahan Anda
Sebelum memutuskan untuk menghubungi vendor busana pengantin, ada baiknya Anda telah mengantongi detail informasi terkait hari besar Anda di masa mendatang, mulai dari tanggal, lokasi, jenis acara, hingga konsep yang ingin diterapkan. Hal ini diperlukan untuk menjadi bahan acuan bagi perancang busana dalam melakukan proses pembuatan kebaya. "Pertama-tama, calon pengantin harus tahu kapan acara mereka akan dihelat, supaya prediksi kita bisa lebih tepat. Kedua, konsep acaranya itu bagaimana? Apakah itu acara lamaran, akad nikah, atau resepsi? Seluruh konsep itu diperlukan guna memudahkan desainer dalam mendukung keinginan mereka," terang Vera. - Pastikan Anda telah Memiliki Gambaran tentang Desain yang Diinginkan
Umumnya, calon pengantin telah mengetahui konsep kebaya seperti apa yang menjadi impian mereka. Namun, tidak sedikit pula yang masih membutuhkan bantuan dari ide-ide brilian para desainer. Tentu saja hal ini tidak perlu menjadi kekhawatiran. Sebab, Anda akan dengan mudah menemukan solusinya ketika telah berada di tangan yang tepat. "Biasanya aku lihat keadaan fisiknya calon pengantin dulu. Lalu, aku akan tanya lagi kepada mereka, inginnya seperti apa. Pasti mereka punya angan-angan 'saya ingin tampil seperti ini'. Nah, dari situ akan kita arahkan menuju pemilihan bahan, warna, hingga detail apa saja yang akan dikenakan nanti. Selain itu, kita juga perlu untuk menonjolkan karakteristik calon pengantin melalui desain tersebut," tutur Vera. - Sesuaikan Warna Kebaya dengan Tema Acara
Perlu diketahui, beberapa prosesi pernikahan telah memiliki palet warna yang identik dengan acara. Misalnya, untuk prosesi sakral seperti akad nikah, kombinasi warna yang digunakan umumnya cenderung lebih soft. Warna-warna pastel ini diterapkan semata-mata tidak hanya untuk menyesuaikan dengan ambience acara saja, tetapi juga agar dapat digunakan kembali di kemudian hari. "Kalau dari sisi ekonomisnya, kebaya itu tidak harus sekali pakai. Jadi kalau badan masih bagus dan tidak berubah, bisa digunakan lagi untuk occasion lainnya. Pemilihan warna itu kembali ke selera," jelas Vera. Ia juga menambahkan bahwa konsep dekorasi bukanlah menjadi parameter dalam menentukan palet warna kebaya. "Konsep dekorasi itu jangan sampai dijadikan patokan untuk menentukan warna kebaya, justru kebaya lah yang harus menjadi center point bagi mempelai wanita." - Cobalah untuk Terbuka dengan Desainer Anda
Kami menyarankan agar calon pengantin dapat lebih terbuka dengan perancang busana tentang konsep kebaya yang diinginkan. Kuncinya adalah jangan pernah ragu untuk mengajukan permohonan khusus mengenai detail-detail tertentu demi mewujudkan kebaya impian Anda. Para perancang handal tentu saja mengantongi berbagai ide cemerlang yang dapat dituangkan di hadapan Anda, namun mereka juga perlu untuk mendengar perspektif yang berbeda dari calon klien. "Kita biasanya ngobrol dulu, jadi tidak langsung membicarakan urusan baju. Biasanya, kita bercerita tentang konsep dan warna favorit calon pengantin. Kita lakukan diskusi santai supaya mereka juga bisa lebih terbuka untuk menceritakan keinginan mereka," Vera berujar. - Pertimbangkan Pakem yang Ada Sesuai dengan Adat Tertentu
Apa pun elemen adat yang ingin Anda terapkan ke dalam busana pernikahan Anda, hendaknya tetaplah berpegang teguh terhadap pakem yang sudah ditetapkan agar tidak mengurangi kesakralan dari adat itu sendiri. "Misalkan, maunya pakai suntiang Minang atau Palembang, itu kan identik dengan baju yang tertutup. Kalau bisa pakailah yang bagaian lehernya tidak terlalu rendah. Lalu, material yang diaplikasikan juga harus fleksibel supaya bisa diatur kepadatan motif atau detailnya," sarannya lugas. "Jadi, sebisa mungkin kita sedikit mengikuti pakem. Walaupun nantinya akan modifikasi dengan desain-desain tertentu sehingga tetap terlihat cantik." - Lakukan Diskusi dengan Keluarga Mengenai Desain Kebaya
Terkadang, banyak dari calon pengantin yang mengalami perbedaan pendapat dengan keluarga mengenai konsep kebaya pengantin. Tak ayal, hal ini pun menimbulkan sedikit pergesekan antara anak dan orang tua di tengah persiapan pernikahan. Untuk mencegah perselisihan yang tidak diinginkan, tak ada salahnya untuk mengajak orang tua berkonsultasi dengan perancang busana. "Kita akan cari jalan tengahnya pada sesi konsultasi. Memang, ini acara ini adalah milik sang calon mempelai, tetapi di sini juga ada orang tua yang juga akan ikut happy. Tentunya, kita akan akomodir maunya orang tua dan anak itu seperti apa. Nanti agar adil kita bagi sesuai acaranya. Jadi, saling sharing bareng-bareng. Namun, pastinya calon pengantin tetap kita prioritaskan." - Hindari Melakukan Pemesanan Kebaya di Waktu yang Mendadak
Sebisa mungkin, lakukan pemesanan jauh-jauh hari atau maksimal 3 bulan sebelum acara, mengingat proses pembuatan kebaya membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Ada banyak sekali tahapan yang perlu dilakukan sebelum akhirnya dapat terselesaikan dengan sempurna. "Di Vera sendiri paling maksimal itu 3 bulan sebelum acara, tetapi akan lebih baik lagi bila dipesan jauh lebih awal. Karena ada beberapa proses yang perlu melewati tahap-tahap tertentu, mulai dari gunting ke tukang jahit, aplikasi, cantum, hingga mote. Baru setelahnya dilakukan fitting dan pengkristalan." pungkasnya. Ia juga menuturkan bahwa kondisi pandemi sangat berpengaruh besar terhadap lama atau tidaknya proses perancangan kebaya. "Apalagi saat ini banyak calon pengantin yang booking di waktu yang bersamaan. Jadi kita atur waktunya supaya bisa mendapatkan hasil yang terbaik." - Beri Tahu Perancang Busana bila Anda Ingin Melaksanakan Program Diet
Sudah menjadi rahasia umum bila sebagian besar calon pengantin wanita memilih untuk melaksanakan program diet beberapa bulan sebelum hari pernikahannya tiba. Alasannya adalah agar kebaya yang dikenakan dapat membalut tubuh mereka dengan sempurna. Jika Anda termasuk ke dalam salah satunya, jangan lupa untuk menginformasikan hal ini kepada desainer Anda tepat pada saat hari pertama kunjungan. Vera juga menyatakan keterbukaannya terhadap calon pengantin yang berencana melakukan program penurunan berat badan. "Kalau waktunya masih panjang, aku biasanya akan kasih spare waktu program diet mereka itu 1-2 bulan. Jadi saat kunjungan pertama, aku tetap akan ukur dia dulu. Nanti begitu dua bulan kemudian dia datang lagi, tetapi ukuran tubuhnya masih tidak bergerak, aku tetap ukur lagi dan proses kebayanya dengan mencicil beberapa material," pungkasnya. Sementara itu, bila berat badan calon mempelai mengalami perubahan, Vera berharap agar kabar tersebut dapat disampaikan kepada desainer secepat mungkin untuk menghindari adanya pembongkaran di bagian-bagian tertentu.
Sebelum memutuskan untuk menggunakan jasa dari seorang perancang busana, pastikan karakteristik dari desainer yang dipilih telah sesuai dengan preferensi yang Anda cari. Karena setiap desainer umumnya memiliki ciri khas tertentu dari masing-masing karya yang dibuatnya.
Post a Comment